Masyarakat Bali Siapkan Bukti Tari Pendet

JAKARTA-MI: Klaim yang dilakukan Malaysia terhadap tarian tradisional Pendet dianggap sebagai tindakan yang tidak jujur. Untuk itu pemerintah Indonesia harus bisa membuktikan bahwa tari Pendet adalah milik bangsa Indonesia.

Penari sekaligus pendiri Dedi Luthan Dance Company, Elly Luthan, meminta agar pihak Malaysia jujur pada diri sendiri, bahwa tarian Pendet bukan asli Malaysia.

\"Kami sebagai pelaku seni dan pemerhati seni hanya mempunyai modal jujur saja. Kembali ke hati nurani saja, apakah tarian itu ciptaan orang Malaysia atau bukan,\" ujar Elly di Jakarta, Minggu (23/8).

Menurutnya, sebuah karya diciptakan tidak serta merta jadi. Apalagi sebuah tarian yang diperuntukan bagi upacara adat, memerlukan proses yang sangat panjang, penuh dengan kesakralan, dan kejujuran dari sang pencipta tari itu.

\"Kalau sekarang mudah saja diklaim asing, ya kembalikan ke hati nurani yang mengklaim itu. Sejauh mana kejujuran mereka itu. Kasus ini juga menjadi pemicu bagi bangsa Indonesia, bahwa kesenian tidak semata-mata urusan pelaku seni. Semua orang harus selalu peduli dengan kesenian tradisional yang dimiliki bangsa Indonesia,\" jelasnya.

Untuk itu, para pejabat pemerintah dan DPR harus segera mematenkan semua karya seni Indonesia. Sebab bila ditinjau dari letak geografi Indonesia, yang berada di persimpangan dua benua dan dua samudra, seni yang tumbuh di Indonesia terpengaruh oleh keragaman budaya yang menyebar di wilayah itu.

\"Meski demikian, tidak perlu khawatir. Pengaruh dari budaya luar memang ada. Asalkan kesenian itu diciptakan, dikembangkan, dan didukung masyarakat, tetap menjadi kesenian Indonesia. Generasi penerus pun harus mengenal karya seni Indonesia ini. Mereka harus melihat dan mengetahuinya,\" imbaunya.

Dalam kesempatan berbeda, Guru Besar Institut Seni Indonesia Denpasar I Wayan Dibia menegaskan bahwa tari Pendet adalah tarian asli Bali dan diciptakan oleh seniman asli Bali. \"Kami punya banyak bukti untuk menunjukkan bahwa tari Pendet asli dari Bali,\" tegasnya.

Bukti-bukti itu akan diberikan kepada pemerintah untuk memperkuat tuntutan masyarakat Bali agar Malaysia segera melepaskan klaim tari Pendet asli Malaysia.

Dibia memberikan bukti bahwa tari Pendet diciptakan pada 1950 oleh dua seniman I Wayan Rindi dan Ni Ketut Reneng. Kedua penari ini merupakan maestro tari Bali yang menciptakan tarian yang memiliki cirri khas penari membawa mangkok perak berisi bunga warna-warni.

\"Tarian itu sempat diolah lagi oleh I Wayan Beratha paada 1961. Pola tari yang dipakai I Wayan Beratha ini yang dipakai sampai sekarang. Kalau Malaysia mengklaim, harus punya bukti juga,\" tegasnya.

Hal senada juga dikatakan Nyoman Mester yang selalu mengingat ibunya selalu menari Pendet setiap ada upacara pembukaan gedung atau sekolah.

\"Saya waktu masih kecil teringat ibu saya selalu menari Pendet, Jadi bagaimana tiba-tiba diklaim itu milik Malaysia. Sejak kecil kami sudah kenal tarian itu,\" kata Nyoman Mester.

Dengan kasus ini, para seniman Bali siap memberikan kesaksian, termasuk pula mendaftarkan kesenian lainnya untuk segera mendapatkan hak cipta.

Sementara itu Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik belum bersedia memberikan komentar. Menurut Humas Depbudpar, Menbudpar akan mengadakan jumpa pers tentang tari Pendet ini Senin (24/08) pagi.

0 comments:

Post a Comment